Kenangan Kelabu
Kelabu
Suram, sendu, pilu
Pinta tak bertalu-talu
Namun pupus
Rintik hujan mengadu
Siapa yang butuh?
Tapi tidak!
Mulut itu semakin mengeluh
Masa berlalu
Namun, sama
Kepingan itu tersebar
Menusuk lalu berdarah
Cermin itu retak!
Memantulkan cahaya yang sama
Setiap waktu
Setiap waktu!
Lalu?
Kelabu masih menyelimuti
Rintik hujan masih mengadu
Embusan angin masih berseru
Ah, kenangan itu
Kelabu!
Rasanya memang pahit
Namun, memilih terjebak
Keluar? Jangan bercanda!
Seolah tak siap melupakan
Rasanya sama saja
Terjebak atau pun keluar
Kepingan itu akan terus melukai
Tak pandang tempat dan waktu
Sungguh merepotkan!
Kelabu
Ya, memang kelabu
Sungguh bodoh!
"Hilangkan kelabu dariku!"
Kediri, 8 Maret 2020
Suram, sendu, pilu
Pinta tak bertalu-talu
Namun pupus
Rintik hujan mengadu
Siapa yang butuh?
Tapi tidak!
Mulut itu semakin mengeluh
Masa berlalu
Namun, sama
Kepingan itu tersebar
Menusuk lalu berdarah
Cermin itu retak!
Memantulkan cahaya yang sama
Setiap waktu
Setiap waktu!
Lalu?
Kelabu masih menyelimuti
Rintik hujan masih mengadu
Embusan angin masih berseru
Ah, kenangan itu
Kelabu!
Rasanya memang pahit
Namun, memilih terjebak
Keluar? Jangan bercanda!
Seolah tak siap melupakan
Rasanya sama saja
Terjebak atau pun keluar
Kepingan itu akan terus melukai
Tak pandang tempat dan waktu
Sungguh merepotkan!
Kelabu
Ya, memang kelabu
Sungguh bodoh!
"Hilangkan kelabu dariku!"
Kediri, 8 Maret 2020
Komentar
Posting Komentar