Memeluk Hujan

Puisi kupinta
Tapi hujan yang datang
Mentari kupinta
Tapi hujan yang datang
Mawar kupinta
Tapi hujan yang datang
Dekapan kupinta
Tapi hujan yang datang

Kelabu dia awal hari
Hilangnya semangat diri
Sendunya suasana hati
Hujan hanya diam mengamati

Hujan tak menyapa
Hujan hanya diam
Tak menggenggam
Pun berkata

Hujan memang menyakitkan
Tapi selalu ada di sana
Hujan memang menyakitkan
Tapi selalu ada di sana
Hujan?

Kelabu di awal pagi
Terkadang memberi semangat diri
Menghibur diri
Tahu tak sendiri
Hujan?

Kali ini mentari mengambil alih
Kelabu tak nampak
Pun setetes air
Hujan?

Hujan menjadi candu
Hujan menghilang
Hujan!

Di awal hari yang cerah
Hujan tak nampak
Kumencarinya
Di mana?

Di tengah hari yang cerah
Hujan tak nampak
Kumencarinya
Di mana?

Di petang hari yang cerah
Hujan tak nampak
Kumencarinya
Di mana?

Di gelapnya malam
Kumencarinya
Berdiri di tanah lapang
Memejamkan mata
Berharap
"Hujan, "

Setetes air jatuh
Hujan datang!
Senyum mengembang
Akhirnya!

Tidak!
Hujan tak datang
Bukan hujan!
Diri ini yang menangis
Hujan kali ini tak datang
Ke mana?

Tak dapat kutahan
Sesak!
Kenapa hujan tak datang?!

Setetes air kurasakan
Hujan?
Setetes lagi kurasakan
Hujan?
Kali ini basah sudah
Hujan!

Hujan merengkuh
Memelukku dalam dekapannya
Hujan datang!
Kueratkan pelukanku
Kutahu
Hujan akan datang
Hujan selalu datang

Kusuka hujan
Dia tak berkata
Tapi mengerti
Aku hanya butuh hujan
Yang menyembunyikanku
Menyembunyikan tangisanku
Menyembunyikan air mataku
Menyembunyikan lukaku

Hujanku, dia mengerti itu

Kediri, 23 Maret 2020

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer