Hujanku Hujan


Hujanku hujan
Ya, dia hujan
Tetes demi tetes terbuang
Air mata yang malang
Raut muka suram
Tak ada seri, hanya kelabu

Hujanku hujan
Mendung membawa kabar
Si awan yang merasakan dendam
Hati tersayat pun pedih
Hujanku, dia bersedih

Hujan
Tanah basah, tergenang
Tak ada penadah, meluap jadinya
Hujanku marah
Guntur bersahutan pun suasana mencekam
Hujanku, kenapa?

Hujanku hujan
Diam tak berarti senang
Bicara tak berarti suka
Menangia tak berarti bersedih
Hujanku, dia terabaikan

Mendung menggelap
Diikuti malam yang merengkuh
Kelabu pun hitam
Tangisan kembali menggema
Hujanku, dia kesepian

Hujanku hujan
Dia hujanku
Diriku
Ya, hujanku hujan

Tetes terakhir, penutup sebuah hujan
Hujanku, dia menyerah

"Hujanku, maaf ...."

Kediri, 13 Maret 2020

Komentar

Postingan Populer