Hampa (Kosong) : Pertama

Apa yang kau rasakan? Apa maksudmu? Kau tak merasakan apa-apa? Bagaimana bisa? Pasti kau merasakan sesuatu bukan? Aku tahu kau merasakannya. Sebenarnya apa yang kau rasakan? Kau pasti merasakan sesuatu bukan?

Jangan katakan bahwa kau tak merasakan apa-apa. Aku tahu kau itu merasakannya. Aku sangat tahu itu. Jangan kau pendam sendiri. Aku ada di sini, bersamamu. Jangan terus berdiam diri seperti itu.

Akan lebih baik jika kau marah. Jangan diam seperti itu. Kau membuatku takut. Kau bersikap sangat aneh. Kau kehilangan semangatmu. Kau tampak tak bertenaga. Tak ada lagi binar di matamu.

Sebenarnya apa yang terjadi padamu? Jawab aku! Jangan diam saja! Apa yang harus aku lakukan? Aku tak tahu apa yang harus kulakukan! Aku bingung! Aku bingung! Tolong, jangan seperti ini.

Aku lebih suka kau menangis dengan keras. Aku lebih suka kau marah-marah. Aku lebih suka kau yang seperti itu. Aku lebih suka kau menyalurkan emosimu. Aku akan lebih suka jika kau melakukannya. Aku tak suka dengan dirimu yang bersikap seperti ini. Aku tak suka pandangan kosong yang ada pada matamu. Aku tak suka!

Kau tahu? Kau menyakiti diriku. Aku tak tahu kau peduli atau tidak, tapi ini benar-benar menyakitkan. Dadaku sangat sesak. Kenapa kau jadi seperti ini? Kembalilah! Aku ingin dirimu yang dahulu!

Sebenarnya apa yang terjadi padamu? Apa yang kau alami? Aku tak tahu apapun. Kau selalu diam saat kutanya. Apa yang harus kulakukan agar kau kembali seperti dahulu? Apa yang harus kulakukan?

Katakan padaku apa yang kau rasakan? Aku ingin meringankan bebanmu. Jangan kau pendam sendiri. Kau sebenarnya menganggapku apa? Apakan kau tak menganggapku sama sekali? Apakah aku termasuk orang asing di matamu? Tak apa jika kau tak menganggapku. Tak apa. Yang terpenting kau bahagia.

Aku akan tetap berusaha. Aku akan tetap berada di sampingmu. Aku akan tetap menemanimu. Aku akan tetap menghiburmu. Tak apa. Aku akan menunggu saat itu tiba. Aku akan menunggu kau kembali pada dirimu yang dahulu.

Berkali-kali kau mengacuhkanku, aku akan tetap peduli padamu. Aku akan tetap berada si sisimu. Tenang saja. Aku akan selalu bersamamu.
.
.
.
.
.
Sebenarnya apa yang dia pikirkan? Kenapa dia selalu bersikap seperti itu? Dia, tak akan pernah tahu apa yang kurasakan saat ini, tak akan pernah. Dia, walaupun mengatakan jangan dipendam, tapi ini harus kupendam.
.
.
.
Apakah kita harus merahasikan sesuatu terhadap orang-orang disekeliling kita? Bahkan jika itu adalah orang terdekat kita?

Semangat!
Semangat ya!
Tetap semangat!
Semangat!
😄😄😄😄
🌷🌷🌷🌷

♪\(*^▽^*)/\(*^▽^*)/

Komentar

Postingan Populer