Bodoh

Hahahaha..aku memang bodoh! Benar-benar bodoh! Kenapa aku bisa sebodoh ini? Kenapa?

Kau! Oh, bukan. Bukan kau yang membuatku seperti orang bodoh. Tapi diriku sendiri yang membuat aku menjadi orang bodoh.

Seharusnya aku tak sebodoh ini bukan? Ah, tidak. Seharusnya aku tak mengikuti permainan bodohmu bukan?

Rasanya sangat lucu. Siapa di sini yang bodoh? Aku atau kau? Ah, aku tahu, aku yang bodoh. Seharusnya sejak awal aku tak mengikutinya. Tapi apa? Aku dengan senang hati terlibat. Sekarang lihat, apa yang terjadi? Hahaha...aku memang bodoh.

Apakah aku senaif itu? Apakah aku sebodoh itu?

Iya! Aku sadar sekarang. Aku sangatlah bodoh!

Kenapa sekarang aku menangis? Hei air mata, kenapa kau keluar? Seharusnya kau tak pernah keluar! Jangan keluar! Jangan! Jangan menangis!

Kau lihat! Aku menangis! Kau sekarang ingin tertawa? Silakan! Silakan tertawa sepuasmu! Silakan kau tertawa! Aku tak peduli!

Aku menyesal. Aku menyesal sekarang. Seharusnya aku tak mengikutinya. Seharusnya aku tak terbawa arus. Seharusnya aku dapat menghentikannya. Seharusnya aku tak terjebak di dalamnya.

Aku sangat bodoh bukan? Iya, aku sangatlah bodoh!

Sekarang apa yang dapat kulakukan? Tidak ada. Aku tak dapat melakukan apa-apa. Aku hanya bisa menangisi kebodohanku saja. Ya, aku hanya bisa menangis.

Sungguh ironi bukan?

Sebaiknya aku menghilangkan kebodohanku itu. Supaya aku tak melakukan hal yang bodoh lagi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setiap orang pasti pernah membuat sebuah kesalahan dan akhirnya akan menyalahkan diri sendiri.

Mungkin memang benar jika kesalahan itu akibat tindakan dari diri sendiri. Akan tetapi, terus menyalahkah diri bukanlah hal yang baik. Kita harus bisa berdamai dengan diri sendiri supaya kita dapat berpikir dengan jernih dan dapat menyelesaikan masalah.

Dan juga kita bisa menghindari kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
.
.
.
.
.
.
Semangat!
Semangat ya!
Tetap semangat!
Semangat terus ya!
Semangat!
😄😄😄😄😄
🌹🌹🌹🌹🌹


♪＼(*＾▽＾*)／＼(*＾▽＾*)／