Satu Hari Menyiksa

(Handara Sukma Puwarla/ kata)

Pagi kehilangan Handara
Malam pun menyembunyikan Puwarla
Semua tak sama
Dilengkapi dengan layunya mawar biru
Gambaran kesedihan Lindiya
Pun tangisan Pindama

Hanya ada kesedihan
Hanya ada air mata
Setiap keputusan sama salahnya
Tak akan bisa seperti semula
Mereka terjebak
Oleh keputusan mereka sendiri

Malam ini hujan turun dengan derasnya
Bak pengantar sebuah berita duka
Seorang ayah tewas di tangan putranya sendiri
Tak ada rasa lega
Tak ada rasa sedih
Hampa begitu saja

Pisau itu terjatuh
Darah hilang terbasuh hujan
Namun luka semakin menganga

Rinwa bungkam
Tak bermaksud mengancam
Tapi apa guna menafsirkan?

Semua ikatan hancur
Ikatan yang lalu maupun sekarang
Tak ada yang bertahan
Tak sanggup!

Luka itu memang menyakitkan
Mungkin hanya waktu yang bisa menyembuhkan
Tapi memang
Semua hancur!
Tak dapat diselamatkan

Lalu, bagaimana dengan masa depan?

Jangan berharap!

Kediri, 17 Februari 2020