Kimia, Kau Sungguh ....

Jam berdentang
Membawa hawa tegang
Selembar kertas siap
Dengan pena sebagai temannya

Langkah kaki terdengar
Menggema di lorong sunyi
Jantung berdetak lebih kencang
Tak lupa keringat membasahi tangan

Memang terbiasa
Namun tetap saja
Tak ingin terulang begitu saja

Helaan napas terdengar
Berat, pasrah!

Berpikir ini lebih baik
Yakin, walaupun setengah akal

Jam berganti jam
Hari berganti hari
Minggu berganti minggu
Waktu memang tak tentu
Habis sudah masa tunggu

Nada dering terdengar
Tanda suatu pesan telah diterima
Terlihat sebuah dokumen dengan format jpg
Memang hanya selembar kertas
Tapi tetap membuat sesak seketika

Terlihat angka sama sejajar
Tetap tak melampaui batasan
Dasar!
Mengulang, lagi dan lagi!

Senyawa-senyawa itu terlihat dendam
Larutan kimia itu menatap tajam
Sekaan diri punya salah
Kenapa mereka tak mengalah?

Berulang kali
Mereka punya dendam?

Pernah terbesit suatu asa
Sekali saja jangan ada kata "remidi"
Sekali saja buat diri ini merasa mampu

Sekali lagi helaan napas terdengar
"Remidi lagi"




[Hehehe ... maaf ya, aku malah curhat. Aku setiap ulangan kimia remidi sih, hehehe ... πŸ˜…πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚]

Eh, ini postinganku yang ke-100 lho .... Horeeeeee! πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰πŸŽ‰

Komentar

  1. Semangattt..πŸ’™πŸ’™πŸ’™ kimia memang jadi momok, tapi sepertinya gurunya jauh lebih bikin banyak istighfarπŸ˜…
    Wahh.. postingan ke-100
    Selamat!!
    Terus berkarya kawannnnn..πŸ’™

    BalasHapus
    Balasan
    1. πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†πŸ˜†.
      Terima kasih semangatnya 😊

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer