Terlalu Patah

Aku ... aku tak tahu apa yang sebenarnya kulakukan. Aku bersalah? Iya, aku sadar aku bersalah. Rasa salah ini sangat menyakitkan. Sungguh ....

Kenapa aku tak bisa menyadarinya dari awal? Semua sikapku terlalu berlebihan. Seharusnya aku bisa menghentikannya. Hiks ... aku bersalah!

Maafkan aku ... aku mohon, maafkan aku ....

Aku melakukan kesalahan untuk yang kedua kalinya. Dan rasanya jauh lebih menyakitkan daripada yang pertama. Aku patah sepatah-patahnya. Aku patah!

Rasa di dada, terasa hangat. Tapi bukan hangat yang menyenangkan. Hangat ini menyesakkan. Tepat saat dihadapkan padaku, saat itu pula rasa hangat itu muncul. Sangat tidak nyaman. Menyesakkan. Menyakitkan.

Maaf ... aku mohon, maafkan aku ....

Hiks ... maaf ....

Komentar

Postingan Populer