Acak 4

Apa yang harus ku tulis?
Sebuah kata, bukan?
Baiklah, aku akan menuliskannya
Selamat malam dunia
Antarkan aku ke dunia mimpi
Yang mana aku bisa melupakan segalanya
Itu saja
Sekian,
Selamat malam
.
.
.
.
Angin berembus
Menerbangkan dedaunan
Dedaunan itu seakan menari-nari
Terlihat bahagia
Tapi, tidak!
Bukankah mereka sudah gugur?
Oh, kasihan sekali mereka
Berpikir bebas, tapi ternyata bebas yang dialami tak seperti bebas yang diinginkan
Semoga kalian menerimanya dengan lapang dada
.
.
.
.
Air terlihat sangat jernih
Sehingga dasar sungai dapat terlihat dengan sangat jelas
Ikan-ikan pun juga terlihat
Bukankah itu merupakan hal yang menguntungakan bagi para pemburu
Ternyata, air tak sebaik itu
.
.
.
.
Kau pilih mana?
Air atau api?
Kau tak tahu?
Kalau aku pilih dua-duanya
Kau tahu mengapa?
Karena setiap sesuatu itu bisa sangat bermanfaat bila digunakan pada waktu dan tempat yang tepat
Percayalah!
Jangan selalu memandang sebelah mata terhadap suatu hal!
Camkan itu!
.
.
.
.
Udara pagi menembus dinding kamar
Tak masuk akal kah?
Biarlah, aku hanya ingin menggunakan kata-kata itu
Kau tahu mengapa?
Karena aku pikir, sesuatu setebal dan sekuat apapun pasti akan bisa ditembus
Bahkan oleh sang angin
Kau tahu maksudku?
Kau tahu apa yang ingin ku sampaikan?
.
.
.
.
Merah
Kau suka merah?
Aku tak suka
Kenapa?
Entahlah, mungkin merah identik dengan darah
Yah, walaupun juga identik dengan suatu keberanian akan perjuangan
Jadi,  bukankan dalam berjuang kita perlu berkorban?
.
.
.
.
Biru
Kau suka biru?
Aku juga
Menurutku biru itu seperti air
Yang mana akan terus mengalir
Tak peduli di anggap tak punya pendirian
Dia terus mengalir
Dan akhirnya sampai di samudra
Menjadi rumah para ikan
Ternyata air tak seburuk yang selama ini dipikirkan, bukan?
.
.
.
.
.
.


Semangat!
Tetap semangat!
Terus semangat!
Semangat!
😄😄😄
🌷🌷🌷

♪\(*^▽^*)/\(*^▽^*)/

Komentar

Postingan Populer