Bunga mawar

Bunga mawar
Mulai mekar
Mungkin tak sekadar
Akan tetapi, secara sadar

Mawar merah atau mawar biru?
Semua tergantung padamu
Kau sedang bersuka atau bersendu?
Hanya kau yang tahu

Mawar mekar di pagi hari
Mengantarkan senyuman secerah mentari
Mungkin penyemangat diri
Atau mungkin pelipur hati

Mulut terbungkam oleh wangi yang semerbak
Tak dapat berkata atau mengelak
Mungkin bisa dikatakan kalah telak
Sangat mutlak

Pandangan mulai buram
Mungkin karena air mata yang terus dipendam
Atau karena tak sanggup dengan mulut yang terbungkam

Tidak, tidak boleh menangis
Untuk apa menangis?
Bunga mawar ini tak butuh tangis
Bukankah seharusnya terasa manis?
Tapi kenapa terasa teriris?

Sudahlah,
Matahari sudah mengalah
Senja mulai menjajah
Malam segera melangkah

Tak perlu lagi bunga mawar
Yang berwarna, namun nyatanya tawar, hambar
Sudah saatnya sadar
Ini tidaklah benar

Mata tertutup dengan pelan
Bersiap menuju mimpi yang diidamkan
Namun, bunga mawar tak menginginkan
Dia butuh diperhatikan

"Untuk apa bunga mawar kemari?" ucapku dengan suara yang nyaris tak terdengar
Bunga mawar seolah tak mendengar
Menarik tanganku dengan kasar

"Tak apa, aku hanya ingin disiram," ucapnya saat berada di halaman
Beradu pandangan
Tapi tak menemukan jawaban

Akhirnya, menuruti apa perkataannya
Dan semua berjalan seperti semula

Namun, ada yang hilang
Bunga mawar itu menghilang
Tak dapat dipandang
Mungkin memang waktunya menghilang

"Akhirnya kau pergi" ucapku dengan senyum yang mengembang

.
.
.
.
.

Ada yang tahu maksud puisi di atas?

.
.
Semangat!
Tetap semangat!
Semangat terus!
Semangat ya!
Semangat!
😄😄😄
🌹🌹🌹

♪\(*^▽^*)/\(*^▽^*)/

Komentar

Postingan Populer