Perasa
Inginnya adalah penentu
Iya tidaknya terpaku
Tiada maksud tertentu
Memang adanya dikelu
Tak bermaksud katanya
Memang, tapi salah dampaknya
Tak punya kendali rintihnya
Memang, tapi lepas akhirnya
Naik turun amarahnya
Naik turun sedihnya
Naik turun senangnya
Dia, hanya bimbang
Konsisten tak ada di kamarnya
Sebuah kotak kosong lapuk, pengiring mimpinya
Mereka bilang dia biru
Hangat tak pernah menyeru
Jiwanya tak membara
Tenang, tidak! Lelah rintihan
Terdiam membisu
"terlalu banyak"
Beban bebas menghujam
Berat punggungnya pun hatinya
Sesak sering dirasakan
Pilu teringin keluar
Lepas? Bagaimana caranya?
Dia seorang pecundang
Tak tahu cara melepas jerat
Dia seorang pemelas
Pasrah hanya jalannya
Kediri, 22 Desember 2022
Komentar
Posting Komentar