Tidak bisa

Aku tak bisa. Aku benar-benar tak bisa. Aku sudah mencobanya, tapi selalu saja hasilnya sama. Benar, aku sudah mencobanya. Tapi kenapa aku tak bisa? Aku sudah mencoba melupakan, tapi hasilnya tetap sama.
Kau mengatakan berhentilah berkhayal, kau mengatakan berhentilah bersandiwara, kau mengatakan sudahlah tak ada gunanya....
Aku mencoba untuk mempercayainya. Aku mencoba untuk melakukannya. Tapi, aku tak bisa. Aku terus berkhayal, aku terus bersandiwara, dan aku terus berharap. Apa aku kurang berusaha sehingga aku tak bisa?
Kau tahu, mungkin mudah bagimu untuk mengatakan itu semua karena kau tidak merasakan apa yang aku rasakan. Kau tidak mengalami apa yang aku alami. Semua itu tidak semudah membalik telapak tangan.
Kau tahu, ada sesuatu yang tidak bisa kau paksa. Jika kau paksa maka dia akan hancur berkeping-keping. Itu adalah hati.
Hati itu seperti kertas. Kita bisa menulis di atasnya, kita bisa menggambar di atasnya, kita bisa mewarnainya, kita bisa membuatnya sangat indah dengan berbagai macam warna. Tapi, kertas juga mudah robek jika kita tidak hati-hati dalam menggunakannya. Jika sudah robek, kita perlu perekat untuk merekatkannya kembali. Tapi, apakah kertas yang sudah robek bisa seperti sedia kala? Bisa seindah seperti sebelumnya? Tidak. Akan ada perbedaan. Juga butuh waktu.
Aku tidak bisa memaksakannya lebih dari ini. Aku tak bisa. Aku butuh perekat, aku butuh waktu. Mungkin, aku membutuhkan perekat yang sangat kuat dan waktu yang sangat lama. 
Aku harap, kau bisa mengerti. Aku tidak bisa berubah seperti sedia kala dengan cepat. Aku tidak bisa, aku tidak bisa......

Komentar

  1. Aku memang tak bisa memaksamu untuk itu, aku memang tak merasakan apa yang kau rasakan. Jangan marah padaku dan janganlah menangis untuk itu. Berdirilah...! Ku yakin kau pasti sanggup tuk melupakan semuanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih ya...Saya terharu jadinya...😖😭

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer