Rimbun Hijau Si Pemikat

Dedaunan menghujani jalan setapak
Semilir angin memambah suasana sepi
Harum manis si kayu basah
Mengantar pada dunia imajinasi

Suara sayap mengepak
Semilir angin menambah detak
Gema suara jadi pembina
Arah tujuan tak lagi utama

Intuisi jadi penentu
Imajinasi jadi pemandu
Tak perlu memikirkan yang lalu
Si Pemikat tak 'kan keliru

Panah melesat menembus awan
Tak pernah kembali pun melawan
Terasa nyaman dan memabukkan
Langkah kaki tak pernah perlahan

Seakan tersesat padahal tidak
Seakan terjebak padahal tidak
Si Pemikat memang menang telak
Permainan jadi umpan tak terelak

Pilihan ada pada genggaman
Tak ada paksaan, tak ada seruan
Imajinasi jadi panduan
Tak menyelamatkan, tak pula menyesatkan

Terbang melayang di atas awan
Atas dasar intuisi dan imajinasi
; bebas ....

Si Pemikat tersenyum
Tak ada senyum senang
Tak ada senyum mengerikan
Hanya senyum, dia tersenyum
; menenangkan

Terkendali sampai batas waktu
Perjanjian harus ditepati
Syarat harus dipenuhi
Sesederhana itu

Tak ada masa depan, tak ada masa lalu
Masa sekarang jadi penentu
Pilihan masih pada genggaman
Intuisi dan imajinasi masih jadi pegangan

Si Pemikat merengkuh; hangat
Rimbun hijau terakhir terlihat

"Sampai jumpa lagi"

Mata terbuka, tubuh terselimuti dedaunan hijau

"Aku kembali"


Kediri, 27 Juni 2020

Komentar

Postingan Populer