Mengulur Masa

Tiba saatnya dia berpuasa
Bukan tanpa sebab, kemauannya hampir tak masuk di logika
"hanya Tuhan jalannya" katanya
Memperalat ibadah mulia
Tak tahu malu kata mereka

Pinjam raga, bayar seadanya
Dialah si tak berharga
Memperalat segalanya
Cuma untuk meraih keinginan fana

Lewati waktu beringian dengannya
Perantara si tak berharga, perumpamaan segala

Liku dihadapinya, entah berbuah, entah membusuk
Niat salah sejak awal dipeluk
Bila terjebur, pun sudah disangka, pelik

Tingkah mereka selalu kaku
Hanya kepadanya seorang 
Tahu raut cemas bingungnya
Tak berbelas kasihan, katanya
Pun keberatan dihindarkan
Mempermainkan kesakralan kesalahannya

Dia sendirian
Hanya Tuhan yang berbaik hati

Menemani makhluk tak berhati

Dia tak tahu 
Batinnya, tersayat rasa malu dan bersalah

Dia tak tahu
Nuraninya menangis takut 

Dia tidak tahu
Dia terlampau tidak tahu

Mereka benar,
Dia sudah tidak berjalan menuju cahaya
Melainkan berbelok ke arah hutan suram



Blitar, 27 Maret 2023

Komentar

Postingan Populer