Galah
Pikul lembayung daun bersama
Bersuara bisikan pinta datang
Pikul emas bersorak indah
Pendatang terkesiap cahaya pagi
Gila sebutan nama terkenal. Tak kalah pendiam dari kesunyian. Gerbang kewarasan kadang dipertanyakan. Lembayung indah pemukau dikambing hitamkan
Kilau tak berarti tanpa nama
Besar tak berarti tanpa penopang
Sering diharapkan, tapi tak pernah datang. Musim semi dia. Omong kosong, bukan? Mana mungkin di sini ada sakura mekar sekali setahun?
Impossible kata orang sekarang. Kata orang sok berpendidikan. Kadang memang muak. Selisih paham tak berujung. Ini salah ini benar.
Satu yang pasti
Norma sekarang tak dihiraukan.
Kebebasan individu katanya. Memang tak ada larangan, tapi terlihat norma sudah terbelakang. Jauh. Jauh dibuang dengan dalih
Ini hakku
Tak ada hubungannya denganmu
Memang perbuatanku merugikanmu?
Kayu rapuh itu kelelahan
Berusaha menjaga keseimbangan, tapi tetap gagal
Toh dunia sekarang sudah kacau
Terlalu jauh malahan
Mengerikan
Benar salah tak berbeda
Entah bagaimana sebutannya
Terlihat sama
Semu lebih tepatnya
Mudah dilanggar
Sekali lagi, sungguh kasihan kayu tua itu
Bebannya tak memberi kesempatan
Istirahat apa lagi
Semoga dia bisa bertahan
Semoga
Kediri, 25 April 2021
Komentar
Posting Komentar