Terulang Kembali

Masa sudah terlampaui
Kenangan terlanjur pergi
Harap pun menghindari diri

Tapi, semua terulang
Langit kelabu
Rintik hujan lirih
Pun dengan dinginnya udara

Terulang
Lagi dan lagi!

Mentari bersembunyi sepanjang hari
Tak menampakkan diri, terlalu enggan!
Hingga rembulan mengambil alih
Pasrah, dikambing hitamkan!

Malam tenang
Purnama tersenyum
Bintang bertaburan
Seakan semarak, namun tidak!

Senyumnya senyum sendu
Hadirnya hanya alibi
Terlalu!

Malam tak peduli
Apalagi sang pagi
Apa harap sang siang?
Mungkin tak juga pada sore

Malam, pagi, siang, sore
Terulang, lagi dan lagi
Berharap untuk henti
Tapi tidak!
Tak semudah itu!

Hari berganti
Namun tetap, penyesalan diri
Terulang, tak henti-henti
"Hentikan!"

Tak merubah apa pun
Berdiam diri
Mengurung diri
Menangisi diri
Menyiksa diri

"Bodoh! Sungguh bodoh!"

Pagi mengambil alih
Namun tetap, terulang
Lagi dan lagi!
"Hentikan!"

Rintik hujan terdengar
Mengalun di telinga
Tenang, namun menusuk!

Langit kelabu
Membawa hawa sejuk
Tapi mencekam!

Tak ada sahutan guntur
Petir pun tak nampak
Tapi kenapa?!
Ini menyiksa!

Mungkin bukan simfoni
Mungkin bukan melodi
Tapi terus terdengar
Mendengung di telinga
Memenuhi pikiran

Terulang, lagi dan lagi!

"Hentikan!"
"Penyesalanku tak ada habisnya!"

Menangis
Hingga langit menggelap
Malam menyelimuti
Tapi tidak!
Tak ada rembulan
Tak ada bintang
Hanya gelapnya langit malam
Juga sunyinya jalanan

Menatap punggung seorang wanita
Terlihat tegar, namun rapuh
Kaki berlari, tangan teringin merengkuh
Tapi tak bisa!

Punggung itu menjauh
Meninggalkan sakit
Menyecernya ke jalanan malam

Tubuh terjatuh, kaki tersandung rasa sakit
Wanita itu berbalik
Menampilkan wajah sendunya
Teringin menghabisi diri sendiri
Apa yang sudah kulakukan?

"Kenapa?"
Suara mengalun pelan
Namun penuh kepahitan

Beribu penyesalan menancap ke tubuh
Air mata tak terelakkan
Bodoh! Salah! Tak berguna!

Wanita itu berbalik
Berjalan menjauh
Hingga hilang dibalik gelapnya malam

Semua terulang
Lagi dan lagi!
Hentikan!

Di tengah malam
Suara isakan terdengar
"Maafkan aku ...."

Kata maaf yang sama
Untuk kesalahan yang sama

Semua terulang
Lagi dan lagi
Seakan putaran itu tak ingin berhenti
Rasa sakit yang sama
Air mata yang sama
Dan penyesalan yang sama

Kesalahan pertama, seorang pemuda
Kesalahan kedua, seorang wanita
Kesalahan ketiga, seorang pemuda
Kesalahan keempat, seorang wanita
Siapa setelah ini?

Hentikan!
Aku tak ingin lagi!
Aku mohon, hentikan!

Tapi tidak!
Semua itu tak berguna
Akan terulang
Lagi dan lagi
Tak peduli berapa kali memohon
Semua akan terulang

"Apa yang harus kulakukan untuk menghentikan ini?"

Menghilanglah!



Kediri, 26 Januari 2020

Komentar

  1. Balasan
    1. Iya. Tapi kejadiannya sudah lama. Nulisnya baru sekarang, hehehe ... itu pun karena tiba-tiba ingat 😁. Eh, tapi masih berlangsung sih, hehehe ... 😁

      Hapus
  2. Sakit, tapi susah kapok. Itu saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hmm ... begitukah? Yang semangat! 😉😄

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer